SEJARAH

94 0

Seorang pria Bernama mbah belu belu penyebar Agama Islam dari daerah jawa
datang ke daerah majalengka, maksud kepergiannya untuk menyebarkan ajaran
Islam.Saat beliau pergi ke daerah Majalengka kondisinya dalam keadaan sakit, namun
beliau tetap melangkahkan kakinya untuk sampai ke daerah tujuan.

Di tengah perjalanan beliau beristirahat untuk meredakan rasa sakit yang
dideritanya, beliau beristirahat di daerah cialang-alang, yaitu lahan yang penuh dengan
alang-alang, saat beristirahat beliau bertemu dengan penduduk setempat, dan
penduduk bertanya kepadanya dengan menggunakan bahasa sunda, namun beliau tidak
mengerti apa yang dikatakan penduduk tersebut, kemudian beliau berkata “belu-belu”,
pikiran penduduk sekitar beliau bernama belu-belu, padahal beliau berkata seperti itu
agar penduduk berbicara dengan menggunakan bahasa jawa, namun penduduk juga
tidak mengerti dan tidak bisa berbahasa jawa.

Beberapa hari kemudian sakit beliau semakin parah dan akhirnya meninggal
dunia, warga segera memakamkan jasadnya disebuah bukit atau pasir, kemudian
makam tersebut dinamakan makam belu-belu atau makam buyut pasir, saat proses
pemakaman sedang berlangsung datang sekelompok penjajah penunggang kuda dan
bersenjatakan “CAMETI” ( Pecut ), senjata cameti tersebut merupakan senjata andalan
bagi penjajah penunggang kuda.

Dalam peperangan penjajah penunggang kuda mengalami kekalahan, mereka
lari terbirit birit dan meninggalkan senjatanya, kemudian warga mengubur senjata
tersebut. Setelah peperangan usai, warga mulai menata dari awal kampungnya,
dalam bahasa mereka membangun disebut “membabak-babak”, karena membabak-
babak dan dikuburnya cameti maka daerah tersebut diberi
namaBABAKANMANJETI.

0 Komentar

PEMERINTAH DESA BABAKANMANJETI

Jalan Simpang Tiga No 1 Desa Babakanmanjeti Kec. Sukahaji Kab. Majalengka

-

[email protected]

Ikuti Kami
Link Terkait

© Pemerintah Desa Babakanmanjeti. All Rights Reserved. Powered by easydes.id

Design by HTML Codex

Hubungi kami